Home » , , , , , » Arbitrage Pricing Theory dalam Menilai Investasi

Arbitrage Pricing Theory dalam Menilai Investasi

Written By Panji Revolusi on Sunday, October 20, 2013 | 8:08 PM

Arbitrage Pricing Theory (APT) pertama kali diperkenalkan oleh Ross pada tahun 1976. berangkat dari asumsi bahwa bila dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik sama, maka tidak dapat dijual dengan harga yang berbeda. Dalam kondisi ini akan berlaku the law one price. Bila keduanya dijual dengan harga berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrase dengan cara membeli aktiva berharga murah, dan pada saat yang sama dilakukan penjualan aktiva yang sama dengan harga yang lebih tinggi, sehingga akan diperoleh keuntungan tanpa menghadapi resiko.
Dalam model ini, besarnya return suatu aset atau sekuritas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Model ini digunakan untuk memprediksi harga suatu saham di masa yang akan datang. Rumus untuk APT satu faktor adalah:
E(Ri) = l0 + l1.bi
E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan
l0 = tingkat keuntungan untuk portofolio dengan b = 0, sehingga sering disamakan dengan Rf
l1= premi risiko atas faktor tertentu tersebut
b1= sensifitas aktiva i terhadap faktor yang dipertimbangkan
Sementara untuk APT dengan banyak faktor yang mempengaruhi maka persamaannya adalah:
E(Ri) = Rf + b1.F1 + b2.F2 + … + bn.Fn
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Roll dan Ross pada tahun 1984, ditemukan 4 faktor utama yang mempengaruhi return suatu aset atau sekuritas. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.    Pertumbuhan laju inflasi yang tak terantisipasi
2.    Pertumbuhan produksi industri yang tak terantisipasi
3.    Pertumbuhan high risk premium (perbedaan antara high yield bond dengan low yield bond)
4.    Perubahan slope dari term structure of interest rate. Slope disini adalah perbedaan tingkat suku bunga deposito yang dibagi dengan perbedaan periode deposito. Bila slope perbedaan tingkat suku bunga makin besa, maka slopenya makin besar dan akan menyebabkan return dari aset atau sekuritas semakin besar.