Home » , , , , , , » Kayu Manis dan Perannya Terhadap Diabetes

Kayu Manis dan Perannya Terhadap Diabetes

Written By Panji Revolusi on Monday, December 17, 2012 | 10:10 PM

Diabetes merupakan kondisi ketika tubuh hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efisien.

Kualitas hidup seseorang belakangan ini amat dipengaruhi oleh kurangnya aktivitas fisik serta pola makan yang buruk. Pada saat yang sama, para ahli melaporkan adanya hubungan kuat antara regulasi gula darah, obesitas, dan risiko penyakit kardiovaskular. Obesitas dipercaya sebagai pemicu terjangkitnya diabetes atau penyakit gula.

Di Amerika Serikat, dilaporkan ada 62 juta orang atau seperlima dari jumlah penduduk yang mengidap diabetes atau pre-diabetes. Celakanya, sepertiga dari mereka malah tak menyadari telah terserang penyakit diabetes.

Diabetes merupakan kondisi ketika tubuh hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efisien. Hormon insulin merupakan hormon yang berfungsi mengubah gula, pati, dan makanan lain menjadi energi. Diabetes terdiri dari dua tipe, yaitu diabetes tipe 1 dan 2. Penderita diabetes tipe 1 tidak dapat mengontrol kadar gula darah akibat sedikit atau tidak adanya insulin yang diproduksi oleh pankreas. Diabetes tipe 2 terjadi karena penolakan insulin, di mana insulin yang diproduksi pankreas tidak mampu dikenali keberadaannya oleh sel tubuh.

Pre-diabetes merupakan kondisi ketika kadar gula darah meningkat (100-125 mg/dL), tapi tidak setinggi diabetes. Kondisi ini diperkirakan sebagai awal dari diabetes dan berhubungan erat dengan obesitas, hiperlipidemik, serta penyakit kardiovaskular.

Peran Kayu Manis

Sejumlah tanaman dan jamu telah memiliki sejarah panjang dalam penggunaannya secara tradisional untuk mempertahankan tingkat gula darah yang sehat. Penelitian baru-baru ini mengevaluasi efek 49 jenis tanaman, jamu, dan ekstrak tanaman pada aktivitas insulin. Mereka menemukan bahwa kayu manis memiliki molekul yang menyerupai insulin. Kayu manis adalah salah satu tanaman tradisional yang digunakan di Korea, Cina, dan Rusia sebagai pendukung nutrisi bagi penderita diabetes.

Berdasarkan penelitian baru-baru ini, kayu manis maupun ekstrak kayu manis yang larut air memiliki kemampuan efektif yang sama dalam menurunkan systolic blood pressure (SBP) atau tekanan darah sistolik dari tikus hipersensitif dan meningkatkan aktivitas insulin.

Kayu manis memiliki kandungan kromium yang tinggi, yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme karbohidrat. Selain itu, terdapat pula ikatan rangkap pada polifenol polimer tipe-A yang dapat meningkatkan insulin dan metabolisme glukosa dalam tubuh. Pada saat ini, Cinnulin PF adalah satu-satunya standardized extract komersial dengan polimer larut air yang telah diuji secara klinis.

Kayu Manis dan Gula Darah

Pada penelitian terhadap hewan dan manusia telah ditemukan bahwa kayu manis dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan resistensi insulin. Penelitian pada tikus menunjukkan, ekstrak kayu manis dapat mencegah resistensi insulin yang diakibatkan oleh diet kaya akan fruktosa. Penelitian yang terbaru menemukan bahwa tikus yang terkena diabetes dab diberi ekstrak kayu manis dengan dosis 200 mg/kg menghasilkan penurunan yang signifikan pada gula darah dibandingkan dengan yang menggunakan plasebo.

Penelitian pada manusia menunjukkan, telah ditemukan adanya penurunan kadar gula darah puasa setelah mengonsumsi ekstrak kayu manis atau ekstrak kayu manis yang larut air. Penelitian yang dilakukan terhadap 60 orang (pria dan wanita) dengan diabetes tipe 2 itu membuktikan, mereka yang diberi ekstrak kayu manis (1, 3, atau 6 gram per hari selama 40 hari) menunjukkan penurunan kadar gula darah puasa dari 18%-29%.

Kayu Manis dan Komposisi Tubuh
Penelitian pada sebuah grup yang terdiri dari 22 orang dewasa yang teridentifikasi menderita pre-diabetes dan diberi 500 mg ekstrak kayu manis per hari selama 12 minggu menunjukkan adanya perubahan komposisi tubuh yang signifikan, yaitu penurunan 0,7% lemak tubuh dan peningkatan 1,1% massa otot. Penurunan lemak tubuh dan peningkatan massa otot itu telah meningkatkan penolakan insulin.

Kayu Manis dan Risiko Kardiovaskular
Pemberian 1, 3, atau 6 gram kayu manis kepada penderita diabetes tipe 2 setiap hari selama 60 hari menunjukkan adanya penurunan yang signifikan terhadap trigliserida, kolesterol, dan LDL (low density lipoprotein).

Kandungan Antioksidan Pada Kayu Manis
Polifenol yang terdapat dalam kayu manis merupakan antioksidan yang berpotensi membantu memerangi tekanan oksidatif. Penelitian terbaru menunjukkan, status antioksidan dari 11 orang pre-diabetes yang telah diberi ekstrak kayu manis dengan polifenol selama tiga bulan mengalami penurunan 14% pada plasma level MDA (malonaldehyde), serta menunjukkan penurunan peroksidasi lipid dan penurunan risiko kardiovaskular.

Keamanan
Kayu manis telah dinyatakan oleh FDA (Food & Drug Administration) sebagai GRAS (generally rated as safe) dengan status sebagai bahan tambahan makanan. Bahan tambahan makanan yang digolongkan ke dalam GRAS dinyatakan aman oleh para ahli dan tidak dimasukkan dalam klasifikasi serta batasan seperti bahan tambahan makanan lainnya. Kayu manis memiliki kandungan cinnamaldehyde, yang menimbulkan aroma dan rasa kayu manis yang khas, tapi bersifat toksik pada dosis yang berlebihan. Metode yang digunakan untuk membuat kayu manis ekstrak mempertahankan semua polimer tipe-A larut air, dan mengeluarkan semua toksin yang ditemukan pada kayu manis, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Kesimpulan
Penelitian menunjukkan, kayu manis dan ekstrak kayu manis meningkatkan aksi insulin yang memungkinkan mencegah terjangkitnya diabetes tipe 2, terutama bagi mereka yang mengidap metabolik sindrom atau kelebihan berat badan.