Tim peneliti Universitas Boston, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang jantungnya sehat selalu memiliki otak yang sehat dan tidak mengerut. Studi ini dilakukan terhadap 1.500 orang berumur 30-an tahun dan tampak sehat. Mereka diperiksa kesehatan jantungnya.
Pemeriksaan dilakukan dalam periode tertentu selama dua tahun. Hasilnya, mereka yang memiliki jantung sehat punya otak yang lebih besar ketimbang yang sudah terkena gangguan jantung. Studi ini mengungkapkan, sepertiga dari sampel memiliki indeks kardiak yang rendah dan berkaitan dengan volume otak yang makin mengecil.
Dokter Angela Jefferson, ketua tim peneliti, tidak menemukan gangguan fungsi otak pada mereka yang memiliki volume otak yang kecil. "Ini memerlukan studi lebih lanjut," kata Jefferson seperti dikutip situs reuters.com. Hasil studi ini memperkuat pendapat bahwa jantung yang sehat akan mempengaruhi kemampuannya dalam memompa darah ke otak, sehingga otak tetap sehat.
Bahaya Suplemen Kalsium
Banyak orang mengonsumsi suplemen kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan jantung. Namun riset yang digarap Dokter Alison Avenell dari Universitas Aberdeen, Skotlandia, menemukan suplemen kalsium justru berbahaya bagi yang berusia lanjut. Bahkan, kalsium dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
Kesimpulan Alison didapat setelah mempelajari 11 studi di Selandia Baru dan Amerika Serikat. Studi itu melibatkan 12.000 orang yang berusia di atas 40 tahun. Mereka biasanya mengonsumsi lebih dari 500 mg kalsium per hari. Standar aman menurut Food Standards Agency untuk orang dewasa adalah maksimum 700 mg per hari. Kalsium juga bisa didapat dari susu, keju, dan buah-buahan.
Dari hasil studi tadi ternyata banyak orang yang berusia lanjut justru terkena penyakit jantung setelah mengonsumsi kalsium berdosis tinggi. Jadi Alison menganjurkan agar selalu berkonsultasi dengan dokter bila seorang penderita osteoporosis ingin mengonsumsi suplemen kalsium untuk pencegahan penyakitnya.
Manfaat Minum Alkohol
Minuman beralkohol tak selamanya berbahaya untuk tubuh. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa minum alkohol membantu mengurangi gejala radang rematik. Ilmuwan Universitas Sheffield, Inggris, membuktikan lewat penelitian yang melibatkan 873 pasien radang rematik rhematoid arthritis.
Pasien itu dibandingkan dengan 1.004 relawan sehat. Mereka diminta menenggak secangkir alkohol per hari selama sebulan. Setelah itu mereka menjalani berbagai pemeriksaan, mulai dari mengisi kuesioner, pemindaian sinar-X, tes darah, hingga rehabilitasi medik.
Hasilnya, "Pasien yang minum alkohol secara teratur mengalami pengurangan gejala radang rematik dibandingkan dengan yang tidak minum sama sekali atau kurang minum alkohol," kata Dokter James Maxwell, rematolog Universitas Sheffield yang mengetuai riset tersebut.
Belum diketahui, mengapa alkohol bisa mengurangi gejala tersebut. Maxwell menengarai, alkohol berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak ada reaksi dari sistem imun ketika muncul peradangan. Si pasien tidak merasa sakit walau pada kenyataannya ada serangan penyakit tersebut.
Home »
alkohol
,
Bahaya Suplemen Kalsium
,
keju
,
osteoporosis
,
Otak sehat
,
penyakit jantung
,
radang rematik
,
sinar X
,
susu
» Jantung Sehat Otak Sehat