Awal Juni lalu, berlangsung pertemuan ilmiah Perhimpunan Kanker Amerika (ASCO) di Chicago, Amerika Serikat. Temu ilmiah tahunan ini merupakan pertemuan terbesar di dunia mengenai kanker. Sekitar 32.000 peserta berasal dari 100 negara seluruh dunia, antara lain Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, dan Indonesia.
Mereka terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dokter onkologi medik (kanker), dokter bedah, dokter radioterapi, pakar kanker yang lain, peneliti kanker, ahli genetika, farmasi, sampai media massa dan pasien kanker.
Ada beberapa hal yang perlu dicatat mengenai kemajuan pengobatan kanker dan hal baru mengenai penyakit yang menakutkan ini.
1. Kanker payudara
Obat baru: Eribulin Siapa yang tidak kenal tokoh kartun Spongebob? Ia adalah tokoh film kartun yang berasal dari spons laut. Ternyata, sebuah obat baru yang diekstraksi dari sejenis spons laut, bernama eribulin, dilaporkan sebagai obat kemoterapi baru yang secara bermakna memperbaiki ketahanan hidup pada pasien-pasien kanker payudara yang sel-selnya telah mengalami penyebaran (metastasis).
Uji klinis fase III yang membandingkan kelompok pasien yang menggunakan eribulin dengan yang diberikan obat/terapi lain menyimpulkan bahwa eribulin meningkatkan masa ketahanan hidup keseluruhan dan angka ketahanan hidup satu tahun lebih lama. Eribulin sampai saat ini belum ada di pasaran dan masih menunggu persetujuan untuk dipasarkan di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.
Pemeriksaan jaringan kanker selain di payudara Tren pengobatan kanker saat ini adalah pengobatan individual yang salah satunya ditentukan berdasarkan jenis reseptor kanker dari biopsi, seperti ER/PR (estrogen receptor/ progesterone receptor) atau HER-2. Karena dalam kanker itu juga terjadi penyebaran, maka perlu pemeriksaan reseptor kanker pada jaringan organ lain yang terletak jauh dari payudara.
Hal ini sangat penting karena bisa mengubah keputusan terapi yang dilakukan. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Marzia Locatelli dari Italia melaporkan bahwa reseptor kanker pada jaringan hati yang mengandung kanker bisa berbeda sekitar 12,1% dengan sel-sel kanker di jaringan payudara.
2. Kelenjar Getah Bening (KGB)
Pengangkatan KGB KGB merupakan salah satu yang berperan penting dalam kanker. Selama ini, jika terbukti adanya penyebaran kanker di KGB ketiak --dideteksi dengan menyuntikkan larutan senyawa pendeteksi di daerah sekitar tumor-- berapa pun jumlah KGB yang terkena akan dilakukan pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak seluruhnya.
Ternyata, menurut Armando Guilano dari John Wayne Cancer Institute Breast Cancer di Santa Monica, California, pengangkatan seluruh KGB tidak perlu dilakukan jika yang terbukti positif kanker hanya 1-2 KGB. Studinya pada 856 pasien menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna terhadap masa bebas penyakit maupun masa ketahanan hidup keseluruhan antara yang dilakukan operasi pengangkatan seluruhnya dengan yang tidak.
3. Kanker Prostat
Peran radioterapi Selain terapi dengan hormon androgen, maka pada pasien kanker prostat lanjut yang masih bersifat lokal (belum ada penyebaran ke organ lain), tindakan penyinaran (radioterapi) akan sangat bermanfaat. Studi pada 1.205 pasien oleh Padraig Warde, MBChB dari University of Toronto's Princess Margaret Hospital, Ontario, Kanada, pemberian kombinasi pengobatan ini akan memperbaiki angka ketahanan hidup setelah tujuh tahun, dari 66% menjadi 74%. Kombinasi pengobatan ini juga akan menurunkan risiko kematian karena kanker prostat sampai 43%.
4. Kanker Paru
Obat baru: Crizotinib Uji klinik fase II terhadap pasien-pasien kanker paru non-sel kecil menggunakan Crizotinib melaporkan hasil yang menakjubkan, yaitu memberikan respons pada 57% pasien dan angka kontrol penyakitnya sebesar 87%. Pasien-pasien yang ikut serta dalam penelitian ini adalah yang termasuk kelompok pasien dengan rearrangement gen ALK dan telah gagal sebelumnya dengan dua kali kemoterapi menggunakan obat yang berbeda. Hasil uji klinik ini dipresentasikan oleh Yung-Jue Bang, MD, PhD, dari Seoul National University College of Medicine, Korea Selatan.
5. Melanoma
Obat baru: Ipilimumab Melanoma adalah kanker yang mengenai sel melanosit yang sebagian besar terdapat di kulit, namun terdapat juga di usus dan mata. Melanoma, yang biasanya diawali dengan bercak hitam seperti tahi lalat, adalah jenis kanker kulit yang jarang terjadi tetapi merupakan penyebab kematian utama pada kanker kulit.
Steven O'Day, MD, dari University of Southern California Keck School of Medicine, Los Angeles, melaporkan bahwa pemberian kombinasi obat Ipilimumab dan vaksin peptide pada pasien-pasien melanoma stadium lanjut memberikan perbaikan yang bermakna dibandingkan dengan pasien-pasien yang hanya diberi vaksin peptide, di mana angka ketahanan hidup 12 bulan dan 24 bulan meningkat hampir dua kali lipat.
Prof. Zubairi Djoerban Ahli onkologi medik (kanker) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Home »
ahli genetika
,
dokter bedah
,
dokter radioterapi
,
eribulin
,
farmasi
,
kanker payudara
,
Kanker Prostat
,
onkologi medik
,
pakar kanker
,
peneliti kanker
,
radioterapi
» Beberapa Jenis Pengobatan Kanker Terbaru