Home » , , , » Karakter Manusia yang Berpendidikan Karakter

Karakter Manusia yang Berpendidikan Karakter

Written By Panji Revolusi on Saturday, October 19, 2013 | 5:59 PM

Karakter berasal dari bahasa Latin kharakter, kharassein, khcirax, dalam bahasa Inggirs, character. dalam bahasa Indonesia, karakter, dalam bahasa Yunani, charassein yang artinya membuat tajam, membuat dalam. Karakter juga dapat diartikan sebagai tabiat. watak, sifat-sifat kejiwaaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Nama dari jumlah seluruh ciri pribadi yang meliputi hal-hal seperti perilaku, kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, kemampuan, kecenderungan, potensi, nilai-nilai, dan pola-pola pemikiran. Pengertian ini sesuai dengan pendapat Thomas Lickona bahwa karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral. Sifat alami ini diejawantahkan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur. bertanggungjawab. menghormati orang lain, dan karakter mulia lainnya. 

Dalam proses pendidikan karakter, Lickona menekankan tiga hal yaiti knowing, loving, and acting the good. Maksudnya. keberhasilan pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman karakter yang baik, mencintai, dan pelaksanaan atau peneladanan atas karakter tersebut. Dengan demikian, karakter merupakan tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaaan. akhlak atau budi pekerti yang mensifati terhadap diri seseorang sehingga nampak dari cara bertutur, bertindak. berpikir, bersikap, dan bertingkah laku serta relatif permanen tidak mudah hilang.

Sementara itu, pendidikan karakter menurut Kemendiknas adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang relegius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Agus Wibowo berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur itu, menerapkan dan mempraktikkan dalam
kehidupannya, baik dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara.

Dalam perspektif Islam, pendidikan karakter sebenarnya sudah ada sejak diutusnya Nabi Muhammad saw. untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak yang dimaksud adalah karakter manusia. Pengalaman ajaran agama Islam secara kajfah merupakan model karakter seorang muslim bahkan dipersonifikasikan dengan model karakter Nabi Muhammad saw. yang memiliki sifaf shidiq, tabligh, amanah, fathonah (STAF). Dengan demikian, dalam perspektif Islam, pendidikan karakter sama dengan pendidikan akhlak manusia. Lebih lanjut menurut Heri Gunawan, pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, pendidikan karakter merupakan pendidikan menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan karakter pada diri peserta didik sehingga dapat diimplementasikan dalam bentuk pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan yang relatif permanen dan tidak berubah baik di keluarga, sekolah, dan masyarakat.